Disbun Kampar Himbau Para Petani Karet Jaga Kebersihan Kebun

Bangkinang Kota, AuraKeadilan.com – Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar menghimbau kepada para petani perkebunan karet untuk selalu menjaga kebersihan kebun. Pembersihan kebun diharapkan dapat menghindari penyakit mati bujang atau mati gadis pada tanaman perkebunan karet.

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Ir. Syahrizal melalui Kepala Bidang Usaha Tani, Nur Aini, SP., M. Si kepada wartawan, (14/03/23) kepada wartawan di ruang kerjanya mengatakan, bahwa petani harus selalu menjaga kebersihan perkebunan karetnya.

Nur Aini menjelaskan, bahwa sanitasi atau Pembersihan kebun dari rumput-rumput liar atau gulama/tanaman pengganggu perlu diperhatikan secara serius pada tanaman komoditi karet. Kebun yang kurang bersih mudah diserang penyakit yang disebabkan jamur akar putih. Pohon karet yang terserang jamur akar putih akan mengakibatkan pohon karet tersebut mati buajang atau mati gadis.

“Jika satu pohon karet sudah diserang oleh penyakit jamur akar putih, maka akan mudah menyebar ke tanaman karet yang ada di sekitar pohon karet yang terserang penyakit tersebut,” ungkap Nur Aini.

Melalui media Nur Aini mengatakan, bahwa penanganan dalam menghadapi serangan penyakit yang disebabkan jamur akar putih pada tanaman pohon karet dapat dilakukan dengan melaksanakan aplikasi tricodarma dan juga bisa dengan melakukan penyemprotan fugisida Dithane M.45, ungkap Nur Aini.

Nur Aini juga mengatakan, bahwa penyakit lain yang sering dialami oleh perkebunan pohon karet adalah penyakit mati bidang sadap. Penyakit ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi, dan petani tetap melakukan penyadapan pada pohon karet yang masih basah, ungkap Nur Aini.

“Penyadapan yang dilakukan secara terus menerus tanpa melihat kondisi cuaca dan dengan menggunakan obat, dapat mengakibatkan penyakit bidang sadap pada pohon karet, ungkap Nur Aini.

Melalui media Nur Aini menghimbau para petani karet Kabupaten Kampar untuk selalu menjaga kebersihan kebun dan memperhatikan jadwal panen atau penyadapan yang baik. Sehingga produksi perkebunan karet petani dapat selalu terjaga dengan baik. “Dinas perkebunan tidak merekomendasikan petani untuk memakai obat dalam penyadapan, terkecuali pada pohon karet tua yang sudah hampir habis masa produksinya,” himbau Nur Aini. (Advetorial)

Redaksi Aura Keadilan

"Aku Mencintaimu dengan Rasa yang Tiada Semu"

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *