Jemaah Umrah Naik, Permintaan Kamar Hotel Melonjak 301%

Jakarta, AuraKeadilan- Jemaah umrah asal Indonesia terus mengalami kenaikan. Hal ini dibuktikan dengan jumlah okupansi hotel untuk jemaah umrah RI yang melonjak berkali-kali lipat.
Data Direktorat Jenderal PHU Kementerian Agama (Kemenag) menyebut jemaah umrah sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 808.301 orang.

Angka itu menunjukan sekitar 84% dibanding jumlah jamaah umrah tahun 2022 yang sebesar 957.016 orang. Diperkirakan jemaah akan kembali bertambah pada kuartal keempat tahun ini.

“Dari perspektif musim umrah, pada kuartal keempat 2023 diprediksi terjadi kenaikan keberangkatan, seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana banyak jamaah menghabiskan liburan akhir tahun dengan umrah. Sehingga diprediksi tahun 2023 jumlah jamah umrah Indonesia bisa mencapai lebih dari 1 juta jamaah,” kata Presiden Direktur PT Arsy Buana Travelindo Saiful Bahri dalam keterangannya dikutip Kamis (19/10/2023).

Dikatakan Saiful, pada 2024 pun jemaah akan mengalami peningkatan. Pihaknya siap mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menyediakan jumlah kamar untuk jemaah. Jumlah kamar hotel yang disediakan ABT, katanya, melonjak 301% dibandingkan tahun ini.

Pada 2023, emiten berkode saham HAJJ itu tercatat memiliki 624 kamar dari satu hotel, sedangkan tahun depan melonjak jadi 2.507 kamar. Tahun 2023 (1444 H) jumlah kamar yang disediakan ABT berasal dari Fajr Albadee 2, yakni sebanyak 624 unit.

Untuk tahun depan, selain dari Fajr Albadee 2, terdapat tambahan sebanyak 1.068 kamar dari Al Ansar Madinah. Lalu, dari Dar Alwahdeen sebanyak 785 kamar dan Makarim Ajyad sebanyak 30 kamar.

“Untuk Fajr Albadee 2 sudah tersewa 100% untuk periode Muhaharm-Syawal 1445 H atau dari Agustus 2023 hingga Juni 2024,”

Dia menerangkan, hingga kini, okupansi Al Ansar Madinah sudah 60%, sedangkan Dar Al Muahdeen Almahbas mencapai 35%. Target utama hotel itu untuk Ramadhan dan musim haji.

“Khusus hotel Makarim Ajyad disewakan selama Ramadhan 1445 H,” tuturnya.

Meski begitu, pihaknya juga mengantisipasi ada penurunan okupansi karena memasuki pemilu.

“Namun setelah itu akan disambung dengan bulan Ramadhan 1445H, dengan program yang variatif pasti akan mendongkrak minat masyarakat untuk umrah,” ujar dia.
Program Ramadhan ada awal ramadhan, tengah (nuzulul qur’an) dan Lailatul Qadr, bahkan akhir-akhir ini sebagaimana kita ketahui minat jamaah umrah yang juga ingin melaksanakan Idulfithri di Mekkah/Madinah menjadi pendorong peningkatan permintaan pada musim Ramadhan.

Kemudian musim Haji 1445H akan menjadi moment bagi pemerintah untuk melakukan improvement sehingga menjadi faktor yang kuat untuk mendorong permintaan keberangkatan umrah.

“Selain itu, pascapemilu dengan presiden baru, menjadi faktor penggerak kenaikan permintaan,” ujar Saipul.

sumber (Detik.com)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *