Pemkab Kampar Ikuti dan Laksanakan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Stunting Serentak se-Indonesia

Siak Hulu, AuraKeadilan.com – Pemkab Kampar melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kampar melaksanakan kegiatan Gerakan Pengukuran dan Intervensi Stunting di Posyandu Puspa Buana III, Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kamis (13/6/2024).

Gerakan Pengukuran dan Intervensi Stunting ini dilaksanakan serentak seluruh Indonesia yang dilakukan secara Zoom Meeting. Kegiatan ini melibatkan semua kementerian dan lembaga pemerintahan mulai Provinsi, Kabupaten/Kota, hingga pemerintah Desa.

Pada kesempatan tersebut, Pj Bupati Kampar diwakili Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Asmara Fitra Abadi, MM saat melakukan zoom meeting melaporkan seluruh kegiatan yang sudah dilaksanakan Pemkab Kampar dalam menekan angka kasus stunting.

“Kami Pemerintah Kabupaten Kampar komit dalam menekan angka kasus stunting dengan berbagai upaya dalam mencegah lahirnya anak stunting baru,” ucap dr. Asmara Fitra Abadi saat zoom meeting bersama Kemenkes RI.

Ia juga mengatakan, bahwa tujuan Intervensi Serentak ini untuk meningkatkan kunjungan dan cakupan sasaran ke posyandu, mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran serta melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi.

Adapun sasaran dari kegiatan ini yaitu calon pengantin (Catin), ibu hamil, dan balita yang nantinya akan dilakukan pendataan, penimbangan, dan Pengukuran, serta diberikan edukasi, validasi dan intervensi di Posyandu.

Kegiatan tersebut dilaksanakan guna mendapatkan data yang akurat, by name by address yang nantinya sebagai dasar pemberian intervensi program yang semakin terarah dan tepat sasaran.

Ia berharap dengan dilakukannya pengukuran dan intervensi tersebut kedepan Kabupaten Kampar menjadi Zero Stunting Kasus Baru dan anak-anak di Indonesia menjadi generasi yang berkualitas untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.

“Untuk itu, kesiapan sarana dan prasarana seperti antropometri yang terstandar, kader yang kompeten, dan tenaga kesehatannya juga harus dipersiapkan dengan baik,” pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementrian Desa PDTT, Teguh menyampaikan Data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023 menunjukkan penurunan stunting hanya 0,1 persen dari 21.6% dari Tahun 2022 menjadi 21.5% di Tahun 2023 .

“Ini artinya dalam kurun waktu 1 tahun ini perlu menurunkan sebesar 7.5% agar tercapai target prevalensi stunting sebesar 14% di Tahun 2024, sehingga memerlukan kerja keras dan kerja cerdas semua pihak di setiap level Pemerintahan,” ujarnya.

Gerakan Pengukuran dan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor dan lintas program di Tingkat Provinsi, Kabupaten/Kota, Puskesmas hingga Desa untuk dapat menyisir seluruh sasaran dan melakukan intervensi yang sesuai standar agar hasil yang didapatkan akurat dan cakupan layanan yang diterima oleh sasaran meningkat.

Gerakan ini dilakukan dalam berbagai rangkaian aksi bersama pendataan, pendampingan, penimbangan, pengukuran, edukasi, validasi dan intervensi bagi ibu hamil, balita dan calon pengantin secara berkelanjutan.

Desa memegang peranan penting dalam upaya percepatan penurunan stunting, untuk bersama-samapemerintah melaksanakan pencegahan stunting di Desa sesuai dengan kewenangan Desa. Salah satu upaya pencegahan stunting di Desa ialah meningkatkan cakupan layanan yang diterima.

Usai melakukan zoom meeting dilanjutkan dengan acara pertemuan bersama masyarakat Dusun Puspa Buana III khususnya ibu-ibu yang anaknya berdampak stunting dan catin, dilanjutkan dengan dialog bersama masyarakat.

Hadir pada kegiatan tersebut Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar dr. Asmara Fitra Abadi, MM, Kepala Dinas PMD, Lukmansyah Badoe, S.Sos., M.Si, Direktur Fasilitasi Pemanfaatan Dana Desa, Kementerian Desa PDTT, Teguh Hadi Sulistiono beserta jajaran.(Adv)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *