Cegah Penyakit Pada Tanaman Karet, Ini yang Dilakukan Disbunnak Keswan Kampar

Bangkinang Kota, AuraKeadilan.com – Upaya peningkatan produktivitas tanaman karet terus dilakukan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kabupaten Kampar.

Melakukan pembinaan dan memberikan penyuluhan kepada kelompok petani atau Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang bergerak pada bidang tanaman karet dan kelapa sawit terus dilakukan pemerintah daerah dalam meningkatkan nilai produktivitas guna mewujudkan kesejahteraan kehidupan petani.

Hal itu disampaikan langsung Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Drs. H. Ali Sabri melalui Kepala Bidang Usaha Tani, Nuraini, SP., M. Si, Senin (29/5/2023).

“Untuk mendorong meningkatnya hasil produksi, pemeliharaan kebun dan pemberian pupuk harus dilakukan para petani karet dan petani sawit kita guna menjaga produktivitas,” kata Nuraini.

Nuraini juga mengatakan, bahwa membuat drainase diperkebunan dirasa cukup optimal dalam mengendalikan penyakit yang menyerang pertumbuhan karet.

Nuraini juga mengatakan, bahwa karet yang tumbuh dilingkungan lembab bisa terserang penyakit Jamur Akar Putih (JAP) yang menyerang sistem akar karet sehingga bisa membuat produktivitas karet petani menurun dan perlahan-lahan mati.

“Masyarakat kita umumnya banyak memiliki tanaman karet yang umurnya sudah tua dan rusak, rata-rata berumur diatas 20 tahun, dengan kondisi tanaman yang sudah tua ditambah lagi tidak ada pemeliharaan yang baik maka otomatis produksinya akan menurun,” ujar Nuraini.

“Perusahaan-perusahaan karet yang terjamin perawatannya saja kualahan mengantisipasi JAP ini, apalagi petani kita. Untuk itu kami harapkan petani-petani kita ini menjaga dan merawat perkebunan karetnya sehingga produktivitasnya bertahan lama,” imbuh Nuraini.

Disbunnak Keswan Kampar juga akan membantu petani karet dalam mengendalikan penyakit JAP dengan memberikan bantuan Dithane 45 yakni obat pengendalian penyakit yang disebabkan oleh jamur, tambahnya.

Ditambahnya lagi, melakukan pembersihan, pemupukan secara berkala dan memperbaiki sistem drainase diperkebunan salah satu upaya terbaik yang dapat dilakukan petani, ungkap Nuraini.

Melakukan penyadapan dibidang basah juga beresiko terkena penyakit bidang sadapan lainnya yang berdampak pada menurunnya hasil produksi karet, tambah Nuraini.

Nuraini juga mengatakan, bahwa Disbunnak Keswan Kampar juga membantu menjual hasil bahan olah karet oleh kelompok tani dalam mendapatkan nilai jual yang lebih baik seperti yang dirasakan masyarakat Tanjung Alai Kecamatan XII Koto Kampar.

“Untuk itu kami harapkan petani-petani karet kita agar dapat membentuk kelompok taninya sehingga dengan adanya penjualan oleh kelompok tani yang langsung menjualnya ke pedagang-pedagang besar ataupun dipabriknya akan memangkas rantai penjualan yang panjang, dan otomatis petani mendapatkan harga yang lebih baik,” pungkas Nuraini.(Advetorial)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *