Cegah Penyebaran Penyakit Unggas, Disbunnak Keswan Kampar Lakukan Pengawasan

Bangkinang Kota, AuraKeadilan.com – Untuk melakukan pencegahan dan penyebaran lebih terkendali terhadap wabah penyakit pada unggas, Disbunnak Keswan Kabupaten Kampar terus melakukan pantauan dan pengawasan lalu lintas unggas di Kabupaten Kampar. Disbunnak Keswan Kampar terus berupaya secara maksimal memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat dan terus menjaga populasi unggas seperti ayam agar tidak punah diserang wabah penyakit.

Kepala Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disbunnak Keswan) Kabupaten Kampar, Drs. Ali Sabri melalui Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Drh. Deyus Herman saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, (13/06/23) kepada wartawan mengatakan, bahwa Disbunnak Keswan Kabupaten Kampar tetap memantau Perkembangan Kasus penyakit unggas di Lapangan. Disbunnak Keswan juga melakukan pantauan dan pengawasan terhadap arus lalu lintas Pemasukan unggas dari Luar daerah Kabupaten Kampar, ungkap Deyus.

Deyus juga mengatakan, bahwa Disbunnak Keswan Kabupaten Kampar berupaya agar penyakit hewan menular terutama pada unggas dapat diantisipasi. Penyakit Hewan Menular adalah penyakit yang ditularkan antara Hewan dan Hewan, Hewan dan manusia, serta Hewan dan media pembawa penyakit Hewan lain melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan media perantara mekanis seperti air, udara, tanah, Pakan, peralatan, dan manusia, atau melalui media perantara biologis seperti virus, bakteri, amuba, atau jamur, ungkap Deyus.

Deyus juga menjelaskan, bahwa Penyakit pada ternak secara umum terbagi menjadi penyakit infeksi dan penyakit non infeksi. Penyakit infeksius adalah penyakit yang disebabkan oleh agen-agen infeksi. Agen-agen infeksi penyebab penyakit antara lain virus, bakteri, mikal, parasit. Sedangkan penyakit non infeksius adalah penyakit yang disebabkan selain agen infeksi misalnya akibat defisiensi nutrisi, defisiensi vitamin, defisiensi mineral dan keracunan pakan.

Kemudian penyakit yang menyerang ternak unggas dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu : 1. Nonliving agent atau disebabkan oleh agen tidak hidup, yang ditimbulkan oleh faktor luar seperti faktor lingkungan, faktor pakan, dan obat. Faktor luar meliputi cekamam temperatur tinggi atau rendah, sedangkan faktor pakan dan obat meliputi keracunan zat kimia atau nabati, defisiensi makanan dan kelebihan unsur makanan; 2. Living agent atau disebabkan oleh agen hidup seperti : a) Penyakit unggas yang disebabkan oleh Jasad renik (mikrob) : 1) Penyakit unggas akibat infeksi bakteri. Contoh penyakit yang ditimbulkannya antara lain hepatitis, buta ayam, bulu ayam, racun darah, berak kuning, pernafasan menahun, kolera, tipus, selesma, lesu ayam, sendi hijau, radang pusar dan berak kapur.
Penyakit unggas yang ditimbulkan oleh infeksi virus, contoh penyakit yang ditimbulkan: syaraf leher, flu ayam, cakar ayam, cacar ayam, gumboro, anemia, batuk menahun, batuk darah, kerdil ayam, busung ayam, syaraf komplek, mareks, tetelo, produksi awal, deperesi ayam dan sendi lutut, kapang. 3) Penyakit unggas yang ditimbulkan akibat parasit (protozoa) contoh : berak darah, demam, malaria unggas, regang dan cacing ayam. 4) Penyakit unggas yang ditimbulkan oleh keberadaan jamur, kapang seperti : racun jamur, racun ikan, bulu kasar, selimut hati dan racun basi. b) Penyakit pada unggas yang ditimbulkan oleh keberadaan cacing dalam tubuh unggas contoh : cacing gilik, pipih dan cacing pita. c) Penyakit unggas yang timbul akibat keberadaan insekta contoh : kutu, lalat, dan lain-lain.

Deyus juga mengatakan, bahwa Penyakit pada unggas adakalanya menyebar dan menular dengan sangat cepat dengan tingkat kematian yang tinggi, misalnya penyakit yang disebabkan oleh mikrob. Ada pula penyakit unggas yang menular secara lambat dengan tingkat kematian rendah, misalnya serangan oleh parasit dan penyakit ektoparasit (parasit yang hidup diluar tubuh unggas), jelas Deyus.

Melalui media Deyus juga menghimbau masyarakat khususnya kepada para pengusaha unggas, agar memberikan laporan jika melihat dan mengetahui ada tanda-tanda penyakit yang terdapat pada unggas. “Bagi masyarakat yang melihat dan mengetahui adanya penyakit pada unggas, mohon disampaikan kepada Disbunnak Keswan Kabupaten Kampar. Sehingga dapat kita ketahui dan kita berikan tindakan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit pada unggas tersebut,” ungkap Deyus.(advetorial)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *