Kepala Disbunnak Keswan Kampar Dampingi PJ Bupati Firdaus Bagikan 8.000 Bibit Kelapa Sawit Unggul Bersubsidi

Muara Jalai, AuraKeadilan.com – Pemerintah Kabupaten Kampar bagikan 8000 batang bibit kelapa sawit unggul bersubsidi kepada petani swadaya. Pembagian bibit kelapa sawit tersebut dalam upaya mengantisipasi penjualan bibit palsu oleh petani.

Pembagian 8000 batang bibit kelapa sawit unggul bersubsidi tersebut, diserahkan langsung oleh PJ. Bupati Kabupaten Kampar, Muhammad Firdaus didampingi Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Drs. Ali Sabri dan Kabid Usaha Tani, Nur Aini, SP. M. Si, (20/06/23) di UPT Pembenihan Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar di Desa Muara Jalai Kecamatan Kampar.

PJ. Bupati Kabupaten Kampar, Muhammad Firdaus menyampaikan, bahwa program kegiatan pembuatan bibit kelapa sawit unggul bersubsidi ini sangat membantu masyarakat. “Program ini harus terus dilanjutkan, dan semoga penerimanya bisa lebih banyak lagi,” ungkap Firdaus.

Muhammad Firdaus juga mengharapkan, agar masyarakat penerima bantuan bibit kelapa sawit unggul bersubsidi ini bisa cepat menanam bibit ini. Kemudian perkebunan sawitnya dapat dipelihara dan dikelola dengan baik. Sehingga produksi perkebunannya bisa meningkat dan menambah pendapatan keluarga, ungkap Firdaus.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar, Drs. Ali Sabri didampingi Kabid Usaha Tani, Nur Aini, SP. M. Si kepada wartawan mengatakan, bahwa pembagian kelapa sawit unggul bersubsidi tersebut adalah upaya pemerintah Kabupaten Kampar melalui Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Kampar untuk membantu petani. Terutama upaya untuk mendapat bibit kelapa sawit yang unggul. “Program ini merupakan upaya antisipasi penjualan bibit palsu kepada petani,” ungkap Ali Sabri.

Ali Sabri juga mengatakan, bahwa pembibitan ini merupakan program rutin. Bibit kelapa sawit yang kita bagikan ini merupakan bibit yang ditanam pada tahun 2022. Awalnya yang kita tanam adalah sebanyak 9000 batang, dan karena ada yang mati dan sebagainya, Alhamdulillah saat ini kita bisa membagikan 8000 batang bibit kelapa sawit unggul kepada masyarakat.

Sementara pada tahun 2023 ini, kita telah membibitkan sebanyak 15.000 batang bibit kelapa sawit unggul. Dan Insya Allah akan kita bagikan pada tahun 2024 nanti, ungkap Ali Sabri.

Ali Sabri juga mengatakan, bahwa petani kelapa sawit harus bisa memastikan bibit yang ditanamnya harus bibit yang unggul. Karena jika salah dalam pemilihan bibit, maka akan berdampak kepada hasil produksi atau hasil panen kelapa sawit petani tersebut. “60% keberhasilan produksi atau hasil panen kelapa sawit ditentukan oleh kualitas bibitnya (pemakaian bibit kelapa sawit unggul),” ungkap Ali Sabri.

Sementara itu, secara teknis Kabid Usaha Tani, Nur Aini menjelaskan, bahwa bibit kelapa sawit unggul bersubsidi yang dibagikan kepada petani tersebut merupakan bibit dengan varietas PPKS Yangambi dan varietas PPKS 239, dan ini adalah kelapa sawit yang memiliki pelepah panjang, ungkap Nur Aini.

Nur Aini Menjelaskan, sebagaimana diketahui, varietas PPKS Yangambi bisa menghasilkan tandan 13 per pohon dengan berat per tandan mencapai 16 -35 kg pada masa produksi maksimal dengan perawatan dan pemeliharaan yang baik. Sementara untuk produksi minyak bisa mencapai 7,5 ton/ha/tahun. Varietas Yangambi juga sudah bisa mulai berbuah pada usia tanaman 14-16 bulan, dengan umur mulai panen setelah 30 bulan. Varietas Yangambi juga bisa ditanam dengan kerapatan hingga 130 batang per ha. Tumbuh baik pada daerah dengan tingkat curah hujan 1500-3000 mm per tahun, dengan ketinggian kurang dari 400 DPL, dan bibit varietas Yangambi ini cocok untuk daerah Kabupaten Kampar, ungkap Nur Aini.

Nur Aini juga menghimbau kepada para petani untuk menggunakan bibit kelapa sawit unggul. Salah dalam penggunaan bibit, akan memperoleh produksi yang sangat rendah, walaupun pemupukan dilakukan secara maksimal. “Penggunaan bibit unggul menentukan peningkatan produksi perkebunan kelapa sawit,” ungkap Nur Aini.

Kepada wartawan Nur Aini juga menjelaskan, bahwa program kegiatan pembuatan bibit kelapa sawit unggul bersubsidi tersebut juga untuk membantu petani dalam mendapatkan bibit unggul yang murah. Karena saat ini, bibit unggul yang beredar di pasar harganya sangat mahal, ungkap Nur Aini.

Nur Aini juga menambahkan, bahwa program kegiatan pembuatan bibit kelapa sawit unggul bersubsidi tersebut juga upaya Dinas Perkebunan Peternakan dan Kesehatan Hewan untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Karena hasil penjualan bibit unggul Rp. 25.000 per batang tersebut akan masuk ke kas daerah Kabupaten Kampar, ungkap Nur Aini. (Advetorial)

Mungkin Anda Menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *