Bangkinang Kota, AuraKeadilan.com – Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar harapkan pengurus TP PKK Kabupaten Kampar hingga PKK Kecamatan dan desa dapat memanfaatkan lahan pekarangan untuk menanam tanaman pangan. TP. PKK pada semua tingkatan juga diharapkan mampu menjadi motivator bagi seluruh kaum ibu di Kabupaten Kampar agar mau memanfaatkan lahan pekarangan rumah untuk tanaman pangan demi berkontribusi menjaga ketersediaan pangan keluarga.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Kampar melalui Plh. Sekretaris yang juga Kabid Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan, Yalen Nilfida seusai memberikan materi pada Pelatihan Dan Pembinaan Kader Pangan Dan Sandang Tahun 2023 untuk anggota PKK dari Utusan Kecamatan se Kabupaten Kampar di aula PKK Kabupaten Kampar, (26/06/23) kepada wartawan mengatakan, bahwa lahan pekarangan rumah dapat dimanfaatkan untuk menanam tanaman pangan. Dengan memanfaatkan lahan pekarangan rumah, para ibu-ibu telah berkontribusi dalam menjamin ketersediaan pangan khususnya ketersediaan pangan keluarga, ungkap Yalen.


Yalen juga menyampaikan, memanfaatkan lahan pekarangan rumah juga menjadi salah satu upaya dalam pemenuhan kebutuhan keluarga dan upaya memenuhi kebutuhan gizi keluarga, ungkap Yalen.
“Pelatihan Pembinaan kepada kader pangan dan sandang untuk ketersedian pangan di rumah secara individu dan perseorangan penting dilaksanakan,” ungkap Yalen.
Sementara itu, Pj. Ketua TP. PKK Kabupaten Kampar, drg. Yusi Prastiningsih Firdaus, MM yang membuka secara resmi Pelatihan Dan Pembinaan Kader Pangan Dan Sandang Tahun 2023 untuk anggota PKK dari Utusan Kecamatan se Kabupaten Kampar tersebut mengatakan, bahwa pentingnya pengetahuan bagi ibu-ibu rumah tangga tentang kebutuhan pangan dan sandang yang baik dan tepat.
“Pelatihan ini akan memberi pengetahuan dan wawasan bagi kader-kader PKK di Kabupaten Kampar yang juga merupakan para ibu di rumah tangga tentang pentingnya memahami kebutuhan nutrisi yang tepat bagi keluarga dan karena ibu merupakan garda terdepan dalam menentukan baik buruknya perkembangan anak dimasa depan”, ungkap Yusi.
Yusi Prastiningsih Firdaus juga menjelaskan, bahwa dengan memberdayakan kearifan lokal dan mencintai produk lokal merupakan langkah awal dalam pemenuhan pangan dan sandang secara mudah, efisien dan hemat serta sehat. Karena tercatat pada Desember 2022 ada 662 kasus stunting yang diakibatkan gizi buruk yang berawal dari tidak sesuainya asupan pangan yang syarat gizi, dan ada 800 balita dengan gizi buruk. Ini merupakan program prioritas Pemerintah Pusat sampai ke Daerah. Untuk itu dengan sadar pangan dan sandang yang tepat maka akan dapat menunjang terlaksananya program penurunan angka Stunting dan gizi buruk pada anak, jelas Yusi Prastiningsih Firdaus. (Advetorial)





